Dijelaskan Spesialis Bedah dan Konsultan Bedah Digestif, dr. Kiki Lukman M.Sc., SpB-KBD, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, sedikitnya tercatat 131 pasien penderita
kanker usus besar di tahun 2009.
"Tahun-tahun sebelumnya peningkatan hanya mencapai 30 persen, namun catatan terakhir jumlah penderita kian meningkat dan mencapai 54 persen," kata Kiki usai
Media Roadshow 'Cegah KAnker Usus Besar dengan Gaya Hidup Sehat', di Hotel Holiday Inn, Jalan Ir. Juanda, Sabtu (17/4/2010).
Pertambahan penderita, jelas Kiki, telah terjadi sejak tahun 1995 lalu saat RSHS membuka ruang khusus penderita kanker usus besar.
Meski kasat mata ada peningkatan angka, Kiki tidak ingin berspekulasi apa penyebab dari kenaikan angka tersebut. "Masih kita teliti apa penyebabnya," jawab Kiki. "Namun, dugaan awal disebabkan bergesernya pola makan dan kualitas makanan di kalangan anak muda," tambahnya.
Peningkatan penderita di kalangan anak muda diakuinya cukup mengejutkan, "Di Amerika saja hanya mencapai 3-8 persen pebderita yang di bawah 30 tahun," ujar Kiki.
Di tempat sama, Direktur Eksekutif Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpBD, KHOM, SACP, meminta masyarakt waspada dini dari kanker yang menyerang.
Masyarakat dapat mengetahui gejala tersebut dari darah yang keluar saat buang air besar. "Jangan remehkan darah yang keluar, segera periksa untuk mengetahui kepastian apakah memang terserang atau tidak," imbau Aru.
Gejala lainnya dapat dilihat dari berat badan yang menurun tanpa sebab, perubahan pola buang air besar, anemia, dan terluhat pucat. Semantara faktor berisiko yang dapat mendorong terjadinya kanker adalah kurangnya olahraga, gaya hidup atau cara diet yang salah, dan obesitas atau overweight.
"Makanlah sayuran yang daunnya sudah dimakan ulat. Karena itu pasti tidak berpestisida," imbau Aru.
Kanker usus besar sendiri disebabkan adanya tumor yang ada di usus besar sampai dengan anus. Tumor tersebut bersifat mampu menarik suplai darah ke tumor sekaligus memotong 'pipa' saluran. Sehingga, usus yang terserang tersebut mau
tak mau harus dipotong.
Selanjutnya pasien akan dibantu pembuangannya melalui lubang (stoma) yang berada di sebelah kiri perut. Selama itu, pasien (ostomate) akan dibantu oleh kantung
stoma agar pembuangan tertampung.
(ahy/dip)
sumber:http://us.bandung.detik.com/read/2010/04/17/180821/1340274/486/penderita-kanker-usus-besar-di-bandung-terus-meningkat