AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Ilustrasi (foto: getty images)
Dikutip dari Telegraph, Senin (14/7/2010), ada sejumlah perilaku diskriminatif yang sering muncul terkait penyakit diabetes. Perilaku tersebut menimpa anak kecil yang mengidap diabetes, serta orang dewasa yang harus menyuntikkan insulin di tempat umum.
Dalam sebuah survei terhadap 2.000 orang dewasa di Inggris, terungkap bahwa 42 persen responden menganggap konsumsi gula yang terlalu banyak merupakan penyebab diabetes. Survei tersebut digelar oleh sebuah lembaga amal, Diabetes UK menyambut Pekan Diabetes 2010.
Anggapan tersebut dinilai telah menyebabkan anak kecil yang mengidap diabetes sering mengalami intimidasi dari teman sebaya yang meyakininya. Seolah-olah penyakitnya tersebut merupakan akibat dari kebiasaan buruk, misalnya banyak makan permen.
Padahal menurut salah satu aktivis LSM tersebut, Simon O’Neill, diabetes yang dialami anak kecil adalah tipe 1 yang tidak terkait dengan diet. Umumnya merupakan kelainan genetik, sehingga tidak ada hubungannya dengan kebiasaan makan makanan manis.
Sementara diabetes yang dipicu oleh diet dan gaya hidup adalah diabetes tipe 2, yang biasanya dialami oleh orang dewasa. Pada tipe ini, obesitas juga bisa menjadi faktor risiko.
Perilaku diskriminatif lainnya menimpa pengidap diabetes yang harus menyuntikkan insulin di tempat umum. Kelompok ini sering mendapat ejekan dan bahkan dijauhi karena dianggap berbeda.
"Orang yang harus menyuntikkan insulin tidak punya pilihan. Insulin membuat mereka tetap hidup, sehingga harus disuntikkan pada waktu-waktu tertentu," tegas O'Neill.
Pendapat itu disampaikan terkait anggapan bahwa pengidap diebetes tidak boleh mengemudi dan tidak bisa berolahraga. Bahkan ada sebagian kecil yang menganggap diabetes merupakan penyakit menular.
(up/ir)
sumber:http://us.health.detik.com/read/2010/06/14/161523/1378005/763/mitos-salah-diabetes-menyengsarakan-kehidupan-penderitanya