Selasa, 14 September 2010

10 Penyebab Kemunduran Seks Pria

sex_craveonlineKemampuan seksual pria identik dengan ereksi. Begitu pentingnya kemampuan ini, sehingga banyak hal harus dijaga dan diperhatikan oleh para pria.

Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunduran seksual pria, menurut Prof Dr Djoko Rahardjo, Sp.BU, dari Sub-bagian Urologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UI/RSCM:

1. Usia – Pria usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi testosteron berkurang.

2.Diabetes – Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.

3. Hipertensi – Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.

4. Kadar kolesterol tinggi – Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.

5. Gangguan saraf – Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.

6. Trauma – Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.

7. Faktor psikis – Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.

8. Penyakit infeksi – Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.

9. Obat-obatan – Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.

10. Merokok – Selain dapat memicu kanker paru, juga menyempitkan pembuluh darah. (*cbn/ham)

sumber:http://matanews.com/2009/12/04/10-penyebab-kemunduran-seks-pria/

Diabetes Penyebab Utama Impoten

Disfungsi Ereksi(1)Disfungsi Ereksi (DE) atau yang lebih dikenal dengan impotensi yang diderita laki-laki, penyebab terbesarnya adalah penyakit diabetes yang diidapnya.

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan, Delyuzar Haris mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita DE. Beberapa di antaranya karena Hipertensi (tekanan darah tinggi), Dislipidemia (tingginya kadar kolesterol), Diabetes (kadar glukosa darah yang terlalu tinggi), sakit jantung kronis, ginjal, cidera tulang belakang.

“Dari sekian banyak penyebab tersebut, penyebab terbanyak DE adalah diabetes yang menyebabkan kerusakan endothelial pembuluh darah. Ini akan semakin besar risikonya bila si penderita memiliki kebiasan merokok,” katanya.

Ia mengatakan, selain dipicu oleh beberapa penyakit tersebut, hal lain yang juga dapat memicu DE adalah karena faktor kejiwaan dan buruknya pola makan dan hidup.

Misalnya, depresi dan stres. Faktor ini dapat menyebabkan pria akan sulit ereksi, karena kedua kondisi itu dapat memicu produksi hormon seperti adrenalin dan nonadrenalin yang dapat menghambat proses ereksi.

Jika pasangan mengalami impotensi, sebaiknya jangan langsung dihakimi atau dijauhi. Cobalah untuk mencari penyebabnya dan konsultasikanlah ke dokter yang tepat sehingga solusinya dapat segera ditemukan.

Karena jika langsung dihakimi akan membuat pasangan akan semakin stres. Akibatnya DE yang dideritanya dapat menjadi semakin lama, kalau ini terjadi, keharmonisan rumah tangga bisa terganggu, katanya.

Menurut dia, ada beberapa tindakan antisipasi yang dapat dilakukan demi terhindarnya dari permasalahan DE tersebut. Misalnya dengan menghilangkan merokok, karena hasil riset menunjukkan bahwa pengaruh nikotin dari rokok bisa jadi pemicu terjadinya impotensi pada kaum pria.

Hindari minuman beralkohol. Sebab alkohol memililiki andil menuju proses impotensi. Makanan pun turut berpengaruh, karena semakin banyak makanan berlemak yang dikonsumsi akan mempengaruhi metabolisme tubuh.

“Yang paling utama agar terhindar dari impotensi adalah tetap mengedepankan gaya hidup sehat. Bagi yang sudah mengidap penyakit ini rajin-rajinlah berobat dan jangan lupa komunikasi antara suami istri juga sangat diperlukan dalam hal ini.” katanya. (*an/ham)

sumber:http://matanews.com/2010/01/05/diabetes-penyebab-utama-impoten/

Dihantui Diabetes, Periksalah!

(*dmc/file)

(*dmc/file)

Saat ini disarankan agar orang menjalani pemeriksaan diabetes tipe 2 mulai usia 45 tahun, terutama jika mereka kelebihan berat badan.

Namun satu studi menyatakan bermanfaat untuk melakukan pemeriksaan diabetes tipe 2 lebih dini — antara usia 30 dan 45 tahun.

Pemeriksaan bertahap bagi diabetes tipe 2 hemat ketika orang berusia 30 dan 45 lalu diulangi setiap tiga sampai lima tahun, demikian kesimpulan beberapa peneliti di dalam satu laporan yang disiarkan pekan ini di dalam jurnal medis Lancet.

Dr Richard Kahn, dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, dan rekannya menggunakan model matematika untuk membandingkan tujuh strategis pemeriksaan –dengan masa awal mulai dari usia 30 sampai usia 60 tahun atau berdasarkan diagnosis tekanan darah tinggi, dan diulangi setiap tiga sampai lima tahun sampai usia 75 tahun– sampai tanpa pemeriksaan atau pemeriksaan maksimal, setiap enam bulan mulai usia 30 tahun.

Untuk studi tersebut, para peneliti itu mensimulasikan 325.000 warga yang tak menderita diabetes dengan usia 30 tahun. Model tersebut memperlihatkan pemeriksaan diabetes tipe 2 hemat dan mungkin mencegah serangan jantung, kematian dan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.

Selain dari tak-ada pemeriksaan sama sekali, pemeriksaan yang dimulai saat terdeteksinya tekanan darah tinggi kurang efektif.

Jadi, secara umum, Kahn menyarankan dimulainya pemeriksaan pada satu waktu ketika orang berusia antara 30 dan 45 tahun, lalu dilanjutkan setiap tiga hingga lima tahun.

Dalam masa itu, katanya, “para dokter mesti memilih apa pun yang mereka rasa paling nyaman dilakukan”.

“Untuk membuatnya jadi sederhana dan untuk mengingatkan orang ketika diperiksa, mereka mungkin ingin melakukannya, ketika mereka memeriksa kolesterol, mulai usia 45 tahun lalu setiap lima tahun,” katanya.

Sebaliknya, ia mengatakan, bagi orang yang kegemukan dan/atau memiliki sejarah keluarga diabetes, itu barangkali mesti dimulai “agak lebih dini, tapi tidak pada usia 25 tahun”.

Sebanyak 5,7 juta orang Amerika saat ini diperkirakan menderita diabetes tipe 2 namun tak mengetahuinya. (*an/ham)

sumber:http://matanews.com/2010/04/01/dihantui-diabetes-periksalah/

Gaya Hidup Tidak Sehat, Kematian Menanti

DiabetesPenyakit diabetes mellitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis, telah menjadi penyebab kematian utama kedua pada penduduk usia 45-54 tahun di wilayah perkotaan.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis, diabetes mengakibatkan 4,7 persen kematian penduduk perkotaan pada kelompok usia tersebut.

Sementara prevalensi nasional diabetes berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah pada penduduk umur di atas 15 tahun di perkotaan, kata Tjandra mengutip Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, sebanyak 15,7 persen. “Dan hampir 80 persen kasus adalah diabetes tipe dua. Artinya, gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama peningkatan kasus diabetes di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, hal itu didukung oleh hasil Riskesdas Tahun 2007 yang menunjukkan tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas (kegemukan), kurang banyak mengonsumsi buah dan sayur, kurang melakukan kegiatan fisik dan merokok.

Dikatakan, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 10,3 persen, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebanyak 93,6 persen, prevalensi kurang kegiatan fisik 48,2 persen dan prevalensi merokok 23,7 persen.

Menurut dia, pemerintah berusaha mengendalikan faktor risiko untuk menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat diabetes. Faktor risiko yang dimaksud yakni konsumsi sayur dan buah rendah, kurang berolahraga, obesitas, hipertensi, kebiasaan meroko, hiperglikemia, hiperkolesterol dan konsumsi alkohol.

“Fokusnya pada pencegahan dini dengan upaya promotif dan preventif, tapi tentu tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,” katanya.

Hal itu, kata dia, antara lain dilakukan dengan mengampanyekan penerapan perilaku hidup sehat kepada seluruh kelompok masyarakat melalui para pendidik dan kader kesehatan.

Tentang Diabetes

Diebetes mellitus adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah serta mengakibatkan penyulit menahun pada sejumlah organ seperti jantung, otak, tungkai bawah, mata, ginjal dan jaringan syaraf. Hal itu terjadi karena kurangnya produksi insulin dalam tubuh (diabetes mellitus tipe satu) atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe dua).

Diabetes mellitus tipe dua (Non Insuline Dependent Diabetes Melitus/NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh resistensi tubuh terhadap efek insulin, hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan banyak kencing (polyuria), banyak minum (polydipsia) dan banyak makan (polyphagia). Gejala awal ini berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke urine.

Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

Selain itu, penderita diabetes mellitus tipe dua biasanya cepat lelah meski tak melakukan aktifitas, mengalami penurunan berat badan gratis dan gangguan pengelihatan, serta sering terinfeksi dan bila luka sulit sembuh. Gejala-gejala tersebut harus bisa dideteksi sedini mungkin supaya bisa segera diobati karena pengobatan dini hasilnya lebih bagus.(*an/z)

sumber:http://matanews.com/2009/11/06/gaya-hidup-tidak-sehat-kematian-menanti/

Penderita Diabetes Aman Berpuasa

Penderita kencing manis atau diabetes melitus (DM) dapat tetap melaksanakan ibadah puasa selama Ramadhan asal menjalankan beberapa kiat khusus. “Diabetasi, sebutan bagi penyandang DM atau kencing manis masih diperbolehkan menjalankan ibadah puasa namun harus konsultasi ke dokter,” kata dr Antonius Heryanti Sp PD dalam seminar “Kiat Puasa bagi Penderita DM” di RS Mitra Kasih Kota Cimahi, Sabtu.

Konsultasi ke dokter, menurut dr Antonius, perlu dilakukan karena bila tidak disiasati dengan baik maka manfaat puasa bagi kesehatan tidak akan dapat dirasakan oleh penderita kencing manis. “Bila tidak disiasati dengan baik, perubahan metabolik akibat pembatasan makanan dan minuman saat berpuasa dapat berakibat buruk bagi penderita kencing manis,” katanya.

Ia menjelaskan saat berpuasa saluran pencernaan sama sekali tidak menerima asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 14 jam. “Karena tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman maka hal itu menyebabkan terjadi beberapa perubahan fisiologis,” katanya.

Puasa menyebabkan penurunan kadar glukosa dalam darah tapi tidak secara drastis. “Kalau bisa glukosa darah dipertahankan sebanyak 60 sampai 126 mg per dl melalui mekanisme kerja hormon insulin dan kontra regulator insulin,” ujar dr Antonius.

Supaya dapat tetap menjalankan ibadah puasa, penderita diabetes melitus disarankan mengontrol kadar gula dalam darahnya. “Bagi penderita kencing manis, pada dasarnya adalah bagaimana mengontrol kadar gula darah selama berpuasa, jangan sampai rendah atau tinggi,” ujar dr Antonius.

Penderita diabetes melitus yang tidak diperbolehkan menjalankan puasa ialah pasien diabetes tipe pertama yakni yang kadar gula darahnya terkendali kurang dari 110 mg/dl sewaktu berpuasa dan kurang dari 160 mg/dl pada dua jam setelah berpuasa.

Sementara itu, pasien diabetes melitus yang diperbolehkan puasa ialah pasien DM tipe dua atau diabetes akibat kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin, dengan berat badan lebih serta kontrol yang baik dan pengawasan glukosa darah secara ketat.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penderita diabetes melitus harus mengetahui bahwa dirinya sedang menjalankan ibadah puasa, yang menyebabkan sering terjadi penurunan kadar gula darah di tubuhnya. “Harus hati-hati, waspada dan selalu kontrol ke dokter, karena selama puasa kadar gula darah penderita kencing manis bisa mencapai kurang dari 60 miligram,” katanya.(*z/an)

sumber:http://matanews.com/2009/08/23/penderita-diabetes-aman-berpuasa/

Usia Produktif Rentan Diabetes

ilustrasi diabetes/www.ayurvedicdietsolutions.com

Penderita penyakit diabetes melletus (penyakit gula) banyak diderita warga Indonesia pada usia produktif, 45 tahun sampai 60 tahun. Penelitian sejak tahun 2007 yang dilakukan oleh pemerintah, menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan gaya hidup dan pola makan yang keliru, kata spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia Prof.DR.Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD, K EMD, FACE, di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, Selasa.

Di sela peluncuran peralatan monitor gula darah produk Roche, “accu-check active” versi baru, yang dinilai sukses di pasar Asia Fasifik, ia menjelaskan bahwa penderita penyakit itu dalam lima tahun secara bertahap akan menjadi positif.

Ia menjelaskan pula, penderita diabetes di Papau Barat mencapai 21 persen dari jumlah penduduknya. Di Pulau Tidore terdapat banyak penderita diabetes. Pada satu desa di Ternate hampir semua penduduknya sakit gula.

Di Sulawesi Barat, katanya, penderita diabetes mencapai 17,6 persen. “Namun untuk prevalensi diabetes tertinggi adalah di Pontianak Kalbar, dan sama dengan Maluku Utara yakni sebesar 11,1 persen dari jumlah penduduknya,” katanya.

Beban orang diabetes itu, katanya, kini sangat besar apalagi ketersediaan dokter yang bisa memberikan bantuan konsultasi dan pemeriksaan hanya 50 orang lebih. Sebanyak delapan dokter berada di Jakarta, 40 lebih di kawasan Pulau Jawa, Sumatra dan Bali, tiga dokter lainnya tersebar di Padang (dua orang) dan seorang di Palembang.

Ibarat segitiga sama kaki, pada puncaknya diabetes (penyakit yang sudah dinyatakan pandemi) itu diidap oleh masyarakat usia 13-15 tahun sangat menonjol. Apapun yang dilakukan tidak bisa menyembuhkan penyakit gula, tetapi yang bisa dilakukan pasien adalah mengatur turunnya dan naiknya kadar gula darah.

Pemantauan terhadap gula darah baik sebelum dan sesudah makan itu perlu dilakukan tiap hari. Untuk menjaga kadar gula darah sesudah makan agar penderita diabetes terhindar dari resiko komplikasi yang paling banyak diderita oleh diabetisi (penderita diabetes) yakni terjadinya ganggguan kardiovaskuler yakni pada jantung dan pembuluh darah.

Tingginya gula darah sesudah makan akan memicu produksi radikal bebas dalam jumlah besar, diantaranya ROS (reactive oxygen species) yang selanjutnya akan menimbulkan “oxidative stress”.

Pembentukan oxidative stress itu dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah yang merupakan tahapan awal kerusakan vaskuler. “Komplikasi diabetes terjadi pada semua organ dalam tubuh yang dialiri pembuluh darah kecil dan besar dengan penyebab kematian 50 persen akibat penyakit jantung koroner dan 30 persen akibat gagal ginjal. Selain kematian penyakit gula juga bisa menimbulkan kecacatan,” katanya.

Ia menyebutkan sebanyak 30 persen penderita penyakit gula yang mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10 persen harus menjalani amputasi tungkai kaki. “Bahkan penyakit gula membunuh lebih banyak orang daripada penyakit HIV dan AIDS,” kata Sidartawan yang juga Ketua Devisi Metabolok dan Endokrin, Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI, RSCM.(*a)

sumber:http://matanews.com/2009/07/15/usia-produktif-rentan-diabetes/

Penyebab Diabetes Anak

Dua hasil penelitian dari Inggris menunjukkan bahwa penyakit diabetes pada anak-anak kemungkinan disebabkan oleh virus. Penemuan itu, seperti dikutip Reuters, akan membantu upaya pencarian vaksin untuk melawan penyakit yang diderita seumur hidup tersebut.

Satu tim menunjukkan bahwa enterovirus yang biasanya menyebabkan demam, muntah dan diare, ditemukan di dalam sebagian besar pankreas anak muda yang baru-baru ini meninggal dunia akibat diabetes tipe 1, sering disebut diabetes anak-anak. Namun enterovirus tersebut tidak ditemukan pada pankreas orang yang sehat.

Penemuan itu menunjukkan bahwa sebuah virus dapat memicu penyakit diabetes pada anak-anak yang secara genetik memiliki kecenderungan untuk menderita penyakit tersebut, yang dialami sekitar 440.000 orang di seluruh dunia, kata Alan Foulis dari Royal Infirmary di Glasgow, yang bekerja pada salah satu penelitian itu.

“Cerita yang muncul adalah ada sebuah virus infeksi yang mendahului serangan terhadap autoimunitas,” katanya.

Diabetes tipe 1 disebabkan kerusakan sel beta pankreas yang menghasilkan insulin yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Penyakit autoimun itu berbeda dengan diabetes tipe 2, yang sangat berkaitan dengan kegemukan.

Genetika memainkan peran dalam diabetes tetapi para peneliti mengetahui ada faktor lain seperti diet yang juga penting, serta virus yang telah lama diduga sebagai pemicu yang memungkinkan, kata para peneliti.

Foulis dan koleganya menguji 73 contoh pankreas dari anak muda yang meninggal dunia akibat diabetes dan menemukan bahwa 60 persen organ itu mengandung sel beta yang terinfeksi enterovirus.

Sebaliknya, menurut laporan para peneliti dalam jurnal Diabetologia, mereka tidak pernah menemukan sel beta yang terinfeksi dalam contoh jaringan yang diambil dari 50 anak yang tidak menderita diabetes.

Mereka juga menemukan banyak sel yang terinfeksi itu pada orang dewasa yang menderita diabetes tipe 2, yang menunjukkan bahwa virus mungkin juga memicu penyakit itu pada sejumlah orang.

Penelitian kedua dari para peneliti di Universitas Cambridge menemukan bahwa mutasi genetik yang jarang terjadi di dalam sebuah gen yang terkait dengan respons tubuh terhadap virus, mengurangi risiko terserang diabetes anak-anak.

Mereka mengamati 480 anak muda yang menderita diabetes tipe 1 dan 480 orang sehat untuk menentukan gen tersebut dan varian yang terkait.

“Kami menemukan sebuah gen khusus, yang bertindak sebagai peringatan terhadap infeksi virus,” kata John Todd, peneliti dari Universitas Cambridge, yang bekerja pada penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science.

“Kami tidak hanya menemukan sebuah gen khusus tetapi juga menemukan bahwa gen ini memiliki fungsi membangkitkan semangat dalam menangani infeksi virus.”

Meskipun Todd mengingatkan bahwa banyak faktor lingkungan selain virus dapat menjadi penyebab diabetes tipe 1, tetapi Foulis dan timya mengatakan mereka ingin mengurangi sebanyak 100 enterovirus untuk menemukan virus mana yang memainkan peran utama.

Melakukan hal itu, dan memahami secara lebih baik tentang bagaimana sel merespons infeksi virus, merupakan langkah menuju sebuah vaksin yang suatu hari dapat melindungi anak-anak dari penyakit diabetes, kata Foulis.

“Tujuannya adalah mendapatkan vaksin yang dapat mencegah banyak kasus diabetes tipe 1,” katanya.(*an)


sumber:http://matanews.com/2009/03/06/virus-penyebab-diabetes/

Diabetes, Sang Pembunuh Terselubung

diabetesBanyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu Anda pahami adalah Anda tidak sendiri.

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.

Namun, pada tahun-tahun mendatang diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi di atas 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur.

Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.

Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5%. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya. (*medicastore/ham)

sumber:http://matanews.com/2009/10/20/diabetes-sang-pembunuh-terselubung/

Diabetes pun Punya Kasta


diabetes_0Penyakit diabetes yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab ternyata juga memiliki kasta atau tipe diabetes. Untuk mengetahui apa saja tipe penyakit diabetes itu, berikut paparannya:

Diabetes Tipe I, tergantung pada insulin
Diabetes Tipe I ini adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Laangerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.

Diabetes Tipe I ini diidap oleh sekitar 10-15 persen penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang tergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.

Diabetes Tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu para dokter menyebutnya sebagai diabetes anak muda. Separuh dari penderita diabetes yang mengidapnya adalah usia dewasa, tetapi tidak berbadan gemuk seperti umumnya penderita Diabetes Tipe II. Para periset menyebutnya sebagai Diabetes Tipe 1,5, yang disebut sebagai LADA (latent autoimmune diabetes in adults), karena sistem imun menyerang (reaksi autoimun) sel-sel beta pankreas secara perlahan-lahan sehingga berhenti memproduksi insulin.

Penderita Diabetes Tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banayak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.

Diabetes Tipe II, tidak tergantung pada insulin
Diabetes Tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes Tipe II ini merupakan tipe diabetes yang paling sering umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin dependent diabetes mellitus). Jenis diabetes ini mewakili sekitar 90 persen dari seluruh kasus diabetes, karena umumnya 4 sampai 5 orang penderita Diabetes Tipe II ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indikator bagi penderita diabetes.

Diabetes Tipe II ini dapat menurun dari orangtua yang penderita diabetes. Tetapi risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika memiliki kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat anda kurang bergerak. Jadi pada Diabetes Tipe II ini yang menjadi pencetus utama adalah faktor obesitas (gemuk berlebih). Faktor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena salah gizi (malnutrisi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa.

Diabetes Tipe III, baru ditemukan
Para ahli di Amerika Serikat percaya bahwa mereka telah menemukan tipe baru diabetes setelah menemukan bahwa insulin juga diproduksi di otak dan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer’s. Penelitian yang dilakukan oleh Suzanne de la Monde bersama rekannya yang seorang professor di bidang patologi di Brown Medical Schoolini menemukan hubungan antara penyakit diabetes dan Alzheimer.

Suzanne mengemukakan bahwa insulin yang diproduksi dalam otak, dibutuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup sel-sel otak. Bila jumlahnya kurang, maka sel-sel otak pun akan mengalami degenerasi dan akhirnya memicu timbulnya penyakit Alzheimer. Hasil penelitian ini diperkuat lagi dengan dilakukannya penelitian pada jaringan otak dari mayat yang sebelumnya telah di diagnosa menderita penyakit Alzheimer. Hasilnya jumlah insulin dan IGF I berkurang di daerah cortex, hippocampus, dan hipotalamus. (*dccr/ham)

sumber:http://matanews.com/2010/01/13/diabetes-pun-punya-kasta/

Rabu, 01 September 2010

KANKER PAYUDARA : GEJALA, PENYEBAB DAN DIAGNOSA

KANKER PAYUDARA : GEJALA, PENYEBAB DAN DIAGNOSA

GEJALA :
Wanita dengan kanker payudara, bisa jadi mengalami gejala-gejala berikut.
Kadang meskipun di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan gejala apapun.
Atau bisa juga ditubuhnya menunjukkan gejala tersebut tetapi bukan karena kanker payudara, tapi akibat kondisi medis lain.


Apabila seorang wanita mempunyai gejala dibawah ini dan merasa sangat khawatir,sebaiknya segera ke dokter.
Adapun tanda-tanda atau gejalanya antara lain :

* Ada benjolan yang keras di payudara
* Bentuk puting berubah ( bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus), mengeluarkan cairan / darah
* Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk
* adanya benjolan-benjolan kecil
* Ada luka dipayudara yang sulit sembuh
* Payudara terasa panas, memerah dan bengkak
* Terasa sakit / nyeri ( bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tapi tetap harus diwaspadai )
* Terasa sangat gatal didaerah sekitar puting
* Benjolan yang keras itu tidak bergerak ( terfiksasi ). dan biasanya pada awal-awalnya tidak terasa sakit
* Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada 1 payudara

PENYEBAB KANKER PAYUDARA :

Secara pasti belum diketahui, Hanya bisa ditandai pada wanita yang mempunyai factor resiko dibawah ini :

* Umur diatas 30 tahun ( sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara )
* Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ( sekarang ini juga tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena )
* Punya riwayat tumor
* Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun
* Tidak menikah / tidak menyusui
* Melahirkan anak petama diatas usia 35 tahun
* Sering terkena radiasi ( Bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat X-ray )
* Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan
* Kegemukan
* Konsumsi alcohol berlebihan
* Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
* Stress
* Faktor genetic ( BRCA1/BRCA2 )

BAGAIMANA MENDIAGNOSA KANKER PAYUDARA :
Dokter menggunakan berbagai macam cara untuk mendiagnose kanker payudara dan untuk menentukan apakah sudah ada metastasis ke organ lain. Beberapa test juga berguna untuk menentukan pengobatan yang paling efektive untuk pasien. Kebanyakan pada type kanker, biopsi ( mengambil sedikit jaringan , untuk diteliti dibawah mikroskop, yang dilakukan oleh ahli patologi ) adalah jalan satu-satunya untuk menentukan secara pasti diagnosis kanker. Apabila biopsy tidak mungkin dilakukan, dokter akan mengusulkan test lain untuk membantu diagnosa. Test Imaging bisa digunakan untuk menemukan apakah telah terjadi metastasis.

Dokter akan mempertimbangkan factor-faktor dibawah ini, ketika akan memutuskan test diagnostic :

* Usia dan kondisi medis pasien
* Type kanker
* Beratnya gejala
* Hasil test sebelumnya

Test diagnosa kanker payudara biasanya dimulai apabila wanita atau dokter menemukan suatu massa atau pengerasan yang tidak normal ( suatu titik kecil dari kalsium, biasanya dilihat pada saat X-ray ), pada screening mammogram. Atau bisa juga suatu yang tidak normal di payudara wanita ditemukan pada pemeriksaan klinis atau pemeriksaan sendiri. Beberapa test mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosa dari kanker payudara. Tidak pada semua orang akan dilakukan seluruh test dibawah ini :

IMAGING TEST :

Diagnostic mammography.
Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih banyak gambar yang bisa diambil. Biasanya digunakan pada wanita dengan tanda-tanda, diantaranya putting mengeluarkan cairan atau ada benjolan baru. Diagnostic mammography bisa juga digunakan apabila sesuatu yang mencurigakan ditemukan pada saat screening mammogram.

mammogram.jpg

Ultrasound ( USG )
Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jaringan pada payudara. Gelombang bunyi yang tinggi ini bisa membedakan suatu massa yang solid, yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi cairan, yang kemungkinannya bukan kanker.

ultrasound.jpg

MRI
MRI menggunakan magnetic, bukan X-ray, untuk memproduksi images ( gambaran ) detail dari tubuh. MRI bisa digunakan, apabila sekali seorang wanita, telah didiagnose mempunyai kanker, maka untuk mencheck payudara lainnya bisa digunakan MRI. Tapi ini tidak mutlak. Bisa juga untuk screening saja.Menurut American Cancer Society ( ACS ), wanita yang mempunyai resiko tinggi terkena kanker payudara, seperti contohnya pada wanita dengan mutasi gen BRCA atau banyak anggota keluarganya yang terkena kanker payudara, sebaiknya juga mendapatkan MRI, bersamaan dengan mammography.MRI biasanya lebih baik dalam melihat suatu kumpulan massa yang kecil pada payudara yang mungkin tidak terlihat pada saat USG atau mammogram. Khususnya pada wanita yang mempunyai jaringan payudara yang padat. Kelemahan MRI juga ada, kadang jaringan padat yang terlihat pada saat MRI bukan kanker, atau bahkan MRI tidak bisa menunjukkan suatu jaringan yang padat itu sebagai in situ breast cancer maka untuk memastikan lagi harus dilakukan biopsy.

TEST DENGAN BEDAH

Biopsi
Suatu test bisa saja menunjukkan kemungkinan adanya kanker, tapi hanya biopsy yang bisa memberikan diagnosis secara pasti. Sample yang diambil dari biopsy, danalisa oleh ahli patologi ( dokter spesialis yang ahli dalam menterjemahkan test-test laboratorium dan mengevaluasi sel, jaringan, organ untuk menentukan penyakit )

* Image guided biopsy digunakan ketika suatu benjolan yang mencurigakan tidak teraba. Itu dapat dilakukan dengan Fine Needle Aspiration Biopsy ( FNAB, menggunakan jarum kecil untuk untuk mengambil sample jaringan ). Stereotactic Core Biopsy ( menggunakan X-ray untuk menentukan jaringan yang akan diambil ) atau Vacuum-Assisted Biopsy ( menggunakan jarum yang tebal untuk mengambil beberapa macam jaringan inti yang luas ). Dalam melakukan prosedur ini, jarum biopsy untuk menuju area yang dimaksud, dibantu oleh mammography, USG atau MRI. Metal clip kecil bisa diletakkan pada bagian dari payudara yang akan dilakukan biopsy. Dalam kasus ini apabila jaringan itu membuktikan adanya kanker, maka segera diadakan operasi tambahan. Keuntungan teknik ini adalah bahwa pasien hanya butuh sekali operasi untuk menetukan pengobatan dan menetukan stadium.

* Core Biopsy dapat menetukan jaringan. FNAB dapat menetukan sel dari suatu massa yang teraba, dan ini semua kemudian dapat dianalisa untuk menentukan adanya sel kanker.

needle-biopsy.jpg Fine needle biopsy sentinel-node-biopsy.jpg Sentinel node biopsy

* Surgical Biopsy ( biopsy dengan cara operasi ) mengambil sejumlah besar jaringan.Biopsy ini bisa incisional ( mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional ( mengambil seluruh benjolan ).

lumpectomy-or-open-biopsy.jpg lumpectomy biopsy

Apabila didiagnose kanker, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk mendapatkan clear margin area ( area jaringan disekitar tumor dimana dipastikan sudah bersih dari sel kanker ) kemungkinan, sekalian mengambil jaringan kelenjar getah bening.

Jaringan yang didapat dari biopsy juga akan di ditest oleh dokter untuk menentukan pengobatan.Test itu untuk melihat:

* Ciri-ciri tumor. Apakah tumor itu Invasive ( biasanya menyebar ) atau In situ ( biasanya tidak menyebar ). Ductal ( dalam saluran susu ) atau lobular ( dalam kelenjar susu ). Grade ( seberapa besar perbedaan sel kanker itu dari sel sehat ) dan apakah sel kanker telah menjalar ke pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Margin dari tumor juga di amati.

* Receptor Estrogen ( ER ) dan Receptor Progesteron ( PR ) test. Sel kanker payudara apabila diketahui positif mengandung receptor ini ER (+) dan PR (+) berarti sel kanker ini berkembangnya karena hormon-hormon tersebut. Biasanya diadakan terapy hormone ( akan dibahas tersendiri ).

* Test HER2 neu.( C-erb2 ). Adanya protein HER2 yang berlebihan. Rata-rata 25% penderita kanker. Dengan mengetahui status HER2 ( positive atau negative ) maka dapat ditentukan apakah pasien akan diterapi dengan menggunakan obat yang disebut trastuzumab ( HERCEPTIN ) atau tidak. ( mengenai HERCEPTIN akan dibahas tersendiri )

* Genetic Description of the Tumor.Test dengan melihat unsur biology dari tumor, untuk memahami lebih dalam mengenai kanker payudara. Oncotype DX adalah test untuk mengukur resiko seberapa jauh kekambuhannya.

TEST DARAH
Test darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Test-test itu antara lain :

* Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada di dalam sel darah merah
* Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalam seluruh badan
* Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi
* Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah )
* Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )

JUMLAH ALKALINE PHOSPHATASE
Jumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke liver, hati dan saluran empedu dan tulang.



SGOT & SGPT
Test ini untuk mengevaluasi fungsi lever. Angka yang tinggi dari salah satu test ini mengindikasikan adanya kerusakan pada liver, bisa jadi suatu sinyal adanya penyebaran ke liver

TUMOR MARKER TEST
Untuk melihat apakah ada suatu jenis zat kimia yang ditemukan pada darah, kencing atau jaringan tubuh. Dengan adanya jumlah tumor marker yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari nilai normalnya, mengindikasikan adanya suatu proses tidak normal dalam tubuh. Bisa disebabkan karena kanker , bisa juga bukan. Pada kanker payudara tumor marker yang biasanya dilakukan adalah CA 15.3 dengan mengambil sample darah. Pada standard PRODIA tumor marker tidak boleh melebihi angka 30

TEST-TEST LAIN
Test –test lain yang biasa dilakukan untuk kanker payudara adalah :

* Photo Thorax Untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran keparu-paru

* Bonescan Untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke tulang. Pada bonescan, pasien disuntikkan radioactive tracer pada pembuluh vena. Yang natinya akan berkumpul pada tulang yang menunjukkan kelainan karena kanker. Jarak antara suntikan dan pelaksanaan bonescan kira-kira 3-4 jam. Selama itu pasien dianjurkan minum sebanyak-banyaknya. Hasil yang terlihat adalah gambar penampang tulang lengkap dari depan dan belakang. Tulang yang menunjukkan kelainan akan terlihat warnanya lebih gelap dari tulang normal.

* Computed Tomography ( CT atau CAT ) Scan.Untuk melihat secara detail letak tumor. Disini pasien juga disuntik radioactive tracer pada pembuluh vena, tapi volumenya lebih banyak sehingga sebenarnya sama dengan infuse. Setelah disuntik CT-scan bisa segera dilakukan. CT-scan akan membuat gambar tiga dimensi bagian dalam tubuh yang diambil dari berbagai sudut. Hasilnya akan terlihat gambar potongan melintang bagian dari tubuh yang discan 3 dimensi.

* Positron Emission Tomography ( PET ) scan.Untuk melihat apakah kanker sudah menyebar.Dalam PET scan cairan glukosa yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel kanker akan menyerap lebih cepat cairan glukosa tersebut, dibanding sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada PET scan. PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI dan pemeriksaan secara fisik

sumber:http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/25/kanker-payudara-gejala-penyebab-dan-diagnosa/

BENJOLAN DI PAYUDARA, APAKAH ITU KANKER ?

BENJOLAN DI PAYUDARA, APAKAH ITU KANKER ?

Perubahan pada payudara terjadi hampir pada setiap wanita. Tapi sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Ini bisa jadi karena perubahan level hormone, yang normal terjadi pada wanita apabila usia bertambah. Wanita yang lebih muda, bisa jadi mempunyai kelenjar payudara lebih banyak, lebih padat dan tidak berlemak/gemuk, dibandingkan wanita yang usianya lebih tua, apalagi yang telah menapouse. Meskipun begitu, bisa juga perubahan yang terjadi pada payudara itu merupakan tanda-tanda dari kanker. Perubahan ( benjolan ) pada payudara yang bukan merupakan kanker disebut benign ( tumor, tapi bukan kanker ).



Dalam siklus kehidupan wanita sering terjadi perubahan-perubahan pada payudaranya. Perubahan-perubahan yang bukan kanker itu diantaranya adalah :



1. LUMPINESS ( BENJOLAN )

Beberapa wanita mengalami beberapa jenis benjolan pada payudaranya, sebagian lebih terasa padat dibanding wanita lain, kadang juga terasa kenyal ketika di raba. Ini bisa jadi merupakan kelenjar pada jaringan payudara.



2. PERUBAHAN PADA PAYUDARA DIKARENAKAN MENSTRUASI

Banyak wanita, yang pada payudaranya mengalami pembengkakan, terasa lembut dan agak sakit, yaitu pada waktu sebelum atau sedang menstruasi. Mungkin juga terasa ada satu atau beberapa benjolan didalamnya. Ini disebabkan oleh adanya cairan ekstra di payudara yang dikarenakan adanya perubahan normal dari hormone. Dokter, biasanya akan menyarankan untuk kembali lagi satu atau dua bulan lagi, untuk memantau apakah benjolan itu akan hilang dengan sendirinya, ( karena apabila itu ada hubungannya dengan masa menstruasi, maka begitu menstruasi selesai, benjolan akan hilang ).atau akan tetap ada dan bahkan mungkin ada menunjukkan suatu perubahan. Dan ini yang membutuhkan penanganan khusus.



3. SINGLE LUMPS ( BENJOLAN TUNGGAL )

Sebuah benjolan bisa terjadi kapan saja, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Tapi kebanyakan benjolan bukanlah kanker. Bagi dokter akan selalu diperiksa benjolan itu secara hati-hati. Mungkin akan disarankan untuk menjalani test mammography untuk meyakinkan bahwa itu memang bukan kanker. Dan selalu control ke dokter secara rutin apabila sudah ada benjolan dipayudara. Bisa saja benjolan yang terdahulu hanya tumor biasa, tapi apabila ada tumbuh benjolan baru, bisa jadi itu bukan tumor biasa, tapi merupakan salah satu jenis kanker.



4. PUTING MENGELUARKAN CAIRAN

Sebenarnya puting mengeluarkan cairan itu bisa dikatakan umum pada wanita. Cairan yang keluar itu bisa dalam warna dan bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, ini bisa dikarenakan pil anti hamil,atau obat-obatan lain seperti misalnya obat-obat penenang, ataupun infeksi-infeksi tertentu. Namun begitu cairan yang keluar dari payudara, tetap harus diwaspadai, terutama bagi wanita yang sedang menuju atau telah lewat masa menapouse. Karena bisa jadi itu merupakan pertanda dari kanker. Untuk itu segeralah ke dokter, apalagi bila cairaan itu berubah warna dan tekstur. Dokter, akan mengambil sample dari cairan itu untuk di selidiki di laboratorium.



5. MASTITIS

Selama menyusui, kadang bisa terjadi suatu infeksi yang disebut mastitis. Ini terjadi apabila saluran air susu tersumbat. Akan terlihat memerah, ada benjolan / pembengkakan, terasa hangat dan agak kenyal. Biasanya diobati dengan antibiotic dan kadang air susu perlu dikeluarkan dari salurannya, apabila dengan pengobatan biasa belum berhasil.



6. AKIBAT PERUBAHAN LEVEL HORMON

Perubahan hormone bisa menyebabkan payudara terasa lembut, padat bahkan kadang terasa lebih menonjol dari sebelumnya. Akibat bertambahnya usia, perubahan pada payudara bisa saja terjadi. Diantaranya :

- Intraductal papiloma

Ini seperti jerawat, tumbuhnya di puting. Biasanya akan diambil melalui operasi kecil yang tidak akan merubah penampilan dari payudara



- Mammary duct ectasia

Sejalan dengan masa menapouse, saluran air susu dibawah puting bisa membengkak dan tersumbat. Ini akan terasa sakit dan puting akan mengeluarkan cairan. Masalah ini akan diobati dengan antibiotic, kompres hangat, bahkan kadang harus dioperasi untuk menghilangkan saluran air susu tersebut.

Apabila pasien sedang menggunakan terapi hormone seperti misalnya hormone replacement therapy ( HRT ), pil anti hamil, atau suntikan. Harus diinformasikan ke dokter yang merawatnya, karena akan mempengaruhi hasil mammogram. Karena terapi hormone akan menyebabkan payudara menjadi lebih padat, yang menyebabkan dokter agak kesulitan dalam membaca hasil mammography.

Ketika wanita mengalami menapouse, level hormonnya akan menurun, dan kelenjar payudara akan berkurang kepadatannya, lebih berlemak / gemuk. Pada saat ini, mungkin wanita akan merasa bahwa keluhannya seperti adanya benjolan, sakit, atau cairan yang keluar dari putting akan menghilang. Dan pada masa inipun hasil pemeriksaan mammography akan mudah terbaca.

sumber:http://kankerpayudara.wordpress.com/

Komplikasi-komplikasi dari Diabetes

Komplikasi-komplikasi dari Diabetes

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Diabetes menjadi penyakit yang sangat ditakuti karena bisa menyebabkan bermacam komplikasi penyakit lainnya. Komplikasi yang terjadi bisa di bagian tubuh mana saja.

"Diabetes itu penyakit kaya, tapi kaya akan komplikasi. Karena komplikasi yang terjadi bisa dimana saja dan hampir di semua bagian tubuh," ujar Prof Dr dr Sri Hartini KS Kariadi, SpPD, KEMD dalam acara Media Edukasi dan Peluncuran Buku 'Diabetes? Siapa Takut!' di Hotel le-Meridien, Jakarta, Kamis (29/7/2010).

Prof Sri menuturkan kadar gula darah yang terus menerus tinggi akan meracuni tubuh dan bisa menimbulkan kerusakan atau komplikasi.

Jika komplikasi terjadi akan menimbulkan penebalan dinding pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.

Jenis komplikasi yang terjadi tergantung dari pembuluh darah mana yang kena, yaitu:

1. Jika yang terkena adalah pembuluh darah besar (aterosklerosis) bisa menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada organ jantung (serangan jantung), otak (stroke) dan tungkai bawah.
2. Jika yang terkena adalah pembuluh darah kecil (mikroangiopati) bisa menyerang organ mata atau retinopati (katarak, glaukoma atau kebutaan), ginjal atau nefropati (gagal ginjal).
3. Jika yang terkena adalah saraf atau neuropati, bisa menyerang tungkai dan kaki (kesemutan), menyerang saraf di saluran pencernaan (diare, konstipasi) atau disfungsi ereksi.


"Komplikasi ini didasari oleh kelainan pembuluh darah dan terjadinya bertahap. Salah satu hal yang bisa mencegah komplikasi ini adalah pasien itu sendiri, yaitu bagaimana caranya agar diabetes yang dimilikinya tetap terkendali," ungkap profesor yang lahir di Martapura 59 tahun silam.

Karena itu diperlukan pengelolaan diabetes yang baik sehingga penderita bisa tetap merasa nyaman dan sehat. Ada empat hal yang menjadi dasar pengelolaan diabetes, yaitu:

1. Edukasi, dalam hal ini penderita diabetes (diabetesi) diberi pemahaman mengenai penyakitnya sehingga bisa dikontrol dengan baik dan disiplin menjalani hidup.
2. Perencanaan makan, kadar gula darah yang tinggi seringkali terkait dengan makanan yang dikonsumsi. Karenanya dalam perencanaan makan diabetesi harus mengetahui 3 J (jumlah, jenis dan jadwal).
3. Latihan jasmani, seorang diabetesi harus melakukan olahraga yang kontinu misalnya berjalan atau lari. Karena saat berolahraga, energi di dalam tubuh banyak dikeluarkan sehingga gula darah bisa turun dan peredaran darah menjadi lebih baik. Olahraga yang dilakukan tidak perlu berat, yang penting teratur melakukannya.
4. Intervensi obat, terkadang diabetesi memerlukan bantuan obat untuk mengontrol kadar gula darahnya. Obat yang diberikan ada yang berguna untuk memperbaiki kerja dari insulin, atau untuk merangsang insulin.


Beberapa diabetesi terkadang harus diberikan insulin, pemberian insulin ini berguna agar beban dari sel beta pankreas bisa berkurang sehingga bisa lebih lama bertahan. Namun pemberian insulin ini tidak bisa memperbaiki kinerja dari pankreas yang sudah rusak.

Diabetes memang tidak bisa menyebabkan kematian, tapi seseorang bisa meninggal akibat komplikasi yang dialaminya. Karena itu diabetes sering juga disebut dengan silent killer.

"Selama pengendaliannya baik, dalam hal ini sehari-hari terkendali dengan baik dan bukan hanya sekali-kali. Maka komplikasi dari diabetes ini bisa menjauh," ujar dokter yang juga menjadi salah seorang pendiri PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia).

sumber:http://us.health.detik.com/read/2010/07/29/153024/1409523/763/komplikasi-komplikasi-dari-diabetes

Penyebab Luka Penderita Diabetes Susah Sembuh

Penyebab Luka Penderita Diabetes Susah Sembuh

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Nottingham, Penderita diabetes membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka di kaki. Butuh kesabaran ekstra dalam merawatnya, sebab rasa frustrasi yang muncul ternyata bisa memperlama proses kesembuhan.

Lamanya penyembuhan luka penderita diabetes ini karena terkait kadar kadar kortisol atau hormon stres. Kadar kortisol akan meningkat jika penderita diabetes depresi atau frustasi. Semakin depresi maka semakin tinggi kadar kortisolnya.

Penelitian di University of Nottingham mengungkapkan hubungan kadar kortisol dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka (ulcer) di kaki. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Diabetologia edisi bulan Agustus.

Dikutip dari Healthday, Senin (9/8/2010), peneliti melibatkan 93 penderita diabetes yang mengalami luka di kaki. Pengamatan terhadap kondisi luka dilakukan di awal penelitian, lalu diulangi secara periodik pada pekan ke-6, 12 dan 24.

Depresi yang ditunjukkan dengan peningkatan kadar kortisol menyebabkan proses penyembuhan luka di kaki berlangsung lebih lama. Temuan ini mengisyaratkan pada penderita diabetes untuk mengurangi beban pikiran yang bisa menyebabkan stres, terutama saat mengalami luka.

Selain itu, sikap tidak sabaran juga menghambat penyembuhan luka. Pada penderita diabetes, sikap tersebut seringkali berakhir dengan rasa frustrasi yang lagi-lagi dapat memicu stres dan meningkatkan kadar kortisol.

Berdasarkan penelitian tersebut, para ahli kini tengah merancang metode perawatan luka khusus untuk penderita diabetes. Salah satu tujuannya adalah untuk membantu mempercepat penyembuhan luka melalui pendekatan psikologis.

Luka di kaki terjadi pada sekitar 15 persen penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Umumnya luka tersebut disebabkan oleh cedera ringan yang berkembang menjadi lebih parah, karena pada penderita diabetes luka kecil sekalipun akan sulit disembuhkan.

sumber:http://us.health.detik.com/read/2010/08/09/125717/1416386/763/penyebab-luka-penderita-diabetes-susah-sembuh

Nafsu Makan Meningkat Jika Kadar Gula di Darah Tinggi

Nafsu Makan Meningkat Jika Kadar Gula di Darah Tinggi

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Orang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi biasanya akan lebih banyak makannya. Karena semakin tinggi kadar gula di darah maka tubuh akan selalu menyampaikan pesan ke otak untuk meningkatkan nafsu makan dengan cara menimbulkan rasa lapar.

Kadar gula darah tinggi berarti terdapat terlalu banyak glukosa (gula) di dalam darah. Jika kadar gula darah terlalu tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu lama, maka nantinya dapat terkena diabetes yang komplikasinya bisa merusak mata, ginjal, pembuluh darah, jantung, saraf dan kaki.

Dikutip dari Medical Center, Ohio State University, Kamis (2/9/2010) ada berbagai kondisi yang membuat kadar gula darah seseorang tinggi, yaitu:

1. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tinggi gula atau karbohidrat
2. Stres
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
4. Adanya infeksi atau penyakit
5. Tidak berolahraga dengan cukup.
6. Penderita diabetes yang tidak mengonsumsi obat dengan tepat.


Pada penderita diabetes, gula darah yang selalu tinggi terjadi karena 2 hal, yaitu pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin dan yang kedua karena kerja insulin mengalami hambatan atau terganggu. Hambatan insulin atau resistensi insulin sering terjadi karena kegemukan (obesitas).

Jika kadar gula darah tinggi maka tubuh tidak bisa menggunakan gula untuk membentuk energi, sehingga seseorang akan merasa cepat lemas atau kurang bertenaga. Hal ini akan membuat tubuh mengirimkan pesan ke otak untuk meningkatkan nafsu makan dengan cara menimbulkan rasa lapar.

Akibatnya seseorang akan memiliki nafsu makan meningkat ketika kadar gula darahnya tinggi, padahal seharusnya seseorang membatasi asupan makanannya terutama jika kadar gula darahnya tinggi.

Selain itu secara harfiah sel-sel di dalam tubuh akan merasa kelaparan, karena tidak dapat menggunakan glukosa yang berada di dalam aliran darah. Hal inilah yang membuat seseorang selalu merasa kelaparan.

Gula darah yang tinggi biasanya terjadi secara perlahan-lahan, yaitu selama beberapa jam, hari dan bahkan berminggu-minggu.

Namun meski demikian, gejala-gejala kadar gula darah tinggi tidak boleh diabaikan seperti rasa haus dan lapar yang meningkat, sering buang air kecil, merasa murung atau uring-uringan, kesemutan di kaki serta perubahan kemampuan penglihatan sehingga terlihat kabur.

Jika seseorang yang memiliki kadar gula darah tinggi tetap mengonsumsi banyak makanan, maka kadar gula darahnya akan terus meningkat dan bisa menimbulkan risiko komplikasi yang berbahaya bagi orang tersebut.

sumber:http://us.health.detik.com/read/2010/09/02/100017/1433311/763/nafsu-makan-meningkat-jika-kadar-gula-di-darah-tinggi?l991101755

Solusi Buat Anda!!

Alpha lipid Terbukti efektif mengatasi berbagai gangguan pada organ reproduksi wanita. Perlu diketahui bahwa Wanita sekarang mempunyai banyak keluhan sewaktu Menstruasi, Keputihan wanita, Kekuningan, Bau yang tidak sedap,Selalu gerah dan gatal, Mengalami inveksi vagina yang disebabkan karena bakteri, Infeksi kandung kemih karena bakteri dan penyakit ganas yang dpt mengancam jiwanya seperti : Kanker Rahim, Kanker Payudara, Kanker Ovarium, Endometriosis, Kista dan Myom.

Untuk pembelian alpha lipid silahkan email : alphalipid_health@yahoo.com

Alpha Lipid Juga Baik untuk : Asma, Arthritis, Allergy, Buasir, Bisul, Buah Pinggang, Denggi, Ezema, Fybroid, Gout, Gastrik, Haid, Hepatitis B/C, Jerawat, Jangkitan Kuman, Kayap, Kanker, Kencing Manis, Keletihan, Leukimia, Masalah paru-paru, Masalah Usus, Migrain, Stroke/Lumpuh, Sakit Sendi, SLE/Lupus, Sakit Kulit, Thyroid, Demam Campak, Jantung, TBC, Parkinson, Ulser, Lemah Syahwat, Awet muda dan Kekurangan oksigen dalam darah.

Label

Live Blog Stats